Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan Air Susu Ibu (ASI)
bisa mencegah kematian bayi dan kematian ibu. Dengan menyusui, banyak
hormon yang dikeluarkan salah satunya oksitosin.
''Masa
menyusui ini, oksitosin mengembalikan fungsi organ-organ kita setelah
melahirkan, termasuk peranakan kita dikontraksikan sehingga kembali
normal. Kalau tidak, bisa terjadi perdarahan,'' kata Menkes pada Puncak
Pekan ASI Sedunia, di gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (7/8).
Selain
itu, lanjut Menkes, hormon oksitosin memberikan perasaan bahagia saat
menyusui bayi dan ASI bertambah lancar. Menkes juga menekankan pemberian
kolostrum pada bayi baru lahir. Kolostrum merupakan cairan yang pertama
kali keluar sebelum ASI.
''Kolustrum ini
menyebabkan anak menjadi kuat dan tahan terhadap penyakit. Pemberian ASI
Eksklusif juga perlu dilakukan hingga usia dua tahun, serta pemberian
makanan pendamping,'' kata Menkes.
Pemberian
makanan pendamping ASI tidak boleh sembarangan, tidak boleh dicampurkan
gula atau garam. Hal tersebut akan memicu diabetes dan hipertensi.
Jangan pula dicampur dengan makanan yang belum layak dimakan bayi karena
memicu penyakit berbahaya lainnya.
Peran ayah
sangat penting dalam memberikan ASI, yaitu dengan memberikan pehatian
pada ibu. Ibu menyusui akan bahagia dan ASInya akan banyak. Menkes juga
mengimbau kepada para ibu untuk tidak sembarangan memberikan susu
formula.
''Susu formula itu adalah benda mati, tapi ASI benda hidup yang didalamnya (kandungannya) sangat baik untuk pertumbuhan bayi sehingga dapat mencegah kematian bayi,'' ucap Menkes.
Ini
pentingnya kenapa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) salah satunya cegah kematian ibu/anak dan hilangkan stunting.
Pemberian ASI secara optimal sangat penting dalam pembangunan kesehatan.
Tantangan
yang dihadapi adalah banyak ibu bekerja yang kesulitan memerah ASI
karena kurangnya fasilitas untuk ibu menyusui di tempat kerja. Maka dari
itu, Menkes Nila mendorong setiap tempat kerja dapat memfasilitasi
tempat menyusui.
Berita ini disiarkan oleh Biro
Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk
informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar